- Sistem Peradilan: Magistrate; pengadilan tata usaha negara; Keluarga; District (Pengadilan Negeri); supreme (Mahkamah Agung); Federal; Pengadilan Tinggi
- Semua negara memiliki "pengadilan Super" – untuk menangani berbagai macam masalah sipil, komersial dan Pribadi yang mempengaruhi orang biasa
- Contoh: bangunan, konstruksi, kehidupan bermasyarakat; Perencanaan; komersial; peninjau keputusan pemerintah dan pemberi lisensi; perwalian; kejuruan (disiplin)
- Penekanan pada aksesibilitas hukum; keadilan yang dapat di sederhanakan; keadilan yang dapat terjangkau; representasi diri
- Anggota umumnya dilatih secara legal, tetapi tidak menjadi sebuah persyaratan
- Anggota Peradilan dengan keahlian spesialis yang diperbantukan dalam pendampingan beberapa sesi (paruh waktu), misalnya bangunan, konstruksi, medis, insinyur, perencanaan
- Anggota dapat menginformasikan permasing-masing untuk (melakukan penelitian) dan menggunakan pengetahuan mereka sendiri, tetapi harus menyatakan hasil tersebut kepada para pihak
- Anggota memainkan peran aktif dalam pendampingan (quasi-inquisitorial)
- Aturan pembuktian tidak berlaku; percepatan penyelesaian sengketa
- Kebanyakan kasus yang dilakukan dengan mediasi – berakhir damai dengan persentase sekitar 70-80%
- Bahkan dengan eksperimen dengan proses baru - misalnya pembuktina oleh para ahli yang terjadi bersamaan di pengadilan; keputusan atau putusan yang dapat di lihat secara online
- Penilaian dalam 90 hari setelah putusan
- Banding: Mahkamah Agung dan pengadilan tinggi
(Mahkamah Konstitusi Indonesia: anggota Bertus de Villers (Profesor tambahan: Fakulstas Hukum Curtin))